Bencana Sukabumi. Tim SAR Masih Mencari Korban Hilang

KAB.SUKABUMI, BEBASberita.com - Banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi tak hanya menghancurkan pasilitas umum dan rumah penduduk tapi juga menewaskan warga setempat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Sukabumi mencatat, ada 3 orang meninggal dunia dan 5 orang hilang dan masih dalam pencarian.
"Kami terus melakukan evakuasi dan pencarian korban hilang di beberapa titik yang terdampak parah, terutama di Simpenan dan Lengkong," ungkap Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna, Sabtu (8/03/2025).
Diketahui, ketiga orang yang dinyatakan meninggal tersebut yaitu, 1 orang inisial NS warga Kampung Cijangkar, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, dan dua lainnya ibu dan anaknya di Kampung Gumelar, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
Laporan Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi menyatakan saat ini jumlah warga terdampak meningkat menjadi 156 keluarga atau 287 jiwa. Sementara masyarakat yang mengungsi (termasuk yang tidak terdampak, tetapi supaya lebih aman) 157 keluarga atau 328 jiwa. Tiga keluarga lainnya dengan total 10 jiwa dilaporkan dalam kondisi terancam.
Kerusakan akibat bencana ini juga semakin meluas. BPBD mencatat ada 26 rumah rusak, dengan rincian 11 rumah rusak ringan, 8 rusak sedang, dan 7 rusak berat. Lalu 155 rumah lainnya terendam banjir serta 30 fasilitas umum dan sosial mengalami kerusakan. Lahan pertanian pun terdampak dengan luas sawah yang rusak mencapai 30 hektare.
Wilayah yang terdampak juga bertambah, dengan total 23 kecamatan yang kini masuk dalam daftar. BPBD terus mengerahkan timnya untuk melakukan penanganan darurat dan koordinasi dengan berbagai pihak guna mempercepat proses pemulihan.
Daeng mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.
"Kami mengajak seluruh warga untuk selalu siaga, terutama yang berada di daerah rawan longsor dan banjir, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi berlanjut dalam beberapa hari ke depan," pungkasnya.
Editor : G Purwantie
TERPOPULER





