Jabar

Dedi Mulyadi Beri Bantuan dan Jamin Pendidikan Anak Korban Longsor Tambang Cirebon

Dedi Mulyadi Beri Bantuan dan Jamin Pendidikan Anak Korban Longsor Tambang Cirebon
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan bantuan kepada 33 keluarga korban longsor tombang Gunung Kuda. (Foto: istimewa)

CIREBON, BEBASberita.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan bantuan kepada 33 keluarga korban longsor tombang Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon di Gedung Bale Jaya Dewata, Senin (2/6/2025) pagi.

Masing-masing penerima mendapat uang tunai sebesar Rp50 juta, yang bersumber dari kolaborasi berbagai pihak, termasuk Baznas, BJB Peduli, pejabat di lingkungan Pemprov Jabar, Pemkab Cirebon, Kepolisian, serta dari pribadinya.

"Bantuan ini bentuk empati dan tanggung jawab moral kami kepada para korban. Tidak hanya mereka yang meninggal, tapi juga yang terluka. Total ada 33 keluarga yang menerima bantuan ini," ujar Dedi dalam keterangannya.

Ditegaskan, bahwa pihak Kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan secara profesional atas insiden yang diduga melibatkan unsur pidana tersebut yang dimana dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami menghormati sepenuhnya proses hukum yang kini tengah ditangani oleh Polresta Cirebon," tambahnya.

Sebagai langkah preventif, Dedi mengungkapkan bahwa sejak awal masa kepemimpinannya, ia telah menerapkan moratorium terhadap perpanjangan izin usaha pertambangan yang dinilai memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan lingkungan.

"Jika penghentian tambang berdampak terhadap ekonomi masyarakat, kami akan cari solusi. Masyarakat bisa kami arahkan untuk bekerja di proyek-proyek pemerintah yang lebih aman dan berkelanjutan," jelasnya.

Tak hanya memberikan bantuan finansial, ia juga memberikan jaminan pendidikan bagi anak-anak korban yang masih mengenyam pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, selama memenuhi kualifikasi akademik.

"Kami akan jamin pendidikan bagi anak dari pada korban yang meninggal dunia," paparnya.

Dalam waktu dekat, Dedi menyampaikan rencana untuk memanggil Perhutani selaku pengelola kawasan hutan tempat tambang berada. Ia ingin merumuskan langkah konkret dalam mengembalikan fungsi kawasan menjadi hutan konservasi.

"Hari ini saya akan memanggil Perhutani karena yang memiliki areal kawasan, sehingga akan merumuskan apa saja yang harus dilakukan terhadap wilayah tambang tersebut dan mengembalikan konservasi dan hutan," tegasnya.

Editor : Igoen Josef