Jabar

Namanya Disebut Dalam Laporan Para Sopir ke Gubernur. Nandar Tayana Bantah Lakukan Pemotongan Uang Konpensasi

Namanya Disebut Dalam Laporan Para Sopir ke Gubernur. Nandar Tayana Bantah Lakukan Pemotongan Uang Konpensasi
Nandar Tayana (kanan) saat memberikan klarifikasi dan berjanji akan mengembalikan uang konpensasi. (foto: istimewa)

KAB.BOGOR, BEBASberita.com - Nama Nandar Tayana tengah menjadi perbincangan usai diduga melakukan pemotongan terhadap uang konpensasi pengganti libur Lebaran bagi para sopir angkutan kota di Cisarua, Kabupaten Bogor. Nandar pun lantas muncul ke publik dan menyampaikan klarifikasinya.

Nandar Tayana adalah Ketua KKSU atau Kelompok Sub Unit. Kepada media Nandar mengakui, jika dirinya lah yang menghimpun uang tersebut dari para sopir, namun ia membantah kalau uang tersebut hasil dari potongan yang sengaja dilakukan.

"Jadi mohon maaf mungkin rekan kita yang ada di lapangan memberikan insentif atau apa saja tanda terimakasih itu total nilainya setelah diakumulasi totalnya Rp11.200.000," kata Nandar kepada wartawan, Sabtu (4/5/2025).

Buntut dari keributan ini, Nandar berjanji akan mengembalikannya ke para sopir. Selain itu, dia pun menyebut jika dalam kasus ini, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Organda tidak terlibat.

"Saya mohon maaf ke Dishub, Organda, saya tidak ada sangkut paut ke masalah itu, tidak ada masalahnya imbalan ke Dishub, sama sekali tidak ada," ujarnya.

Diketahui, uang tersebut merupakan konpensasi pengganti libur Lebaran bagi para sopir angkot dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Untuk setiap sopir masing - masing menerima uang tunai sebesar Rp 1 juta dan Rp 500 ribu berupa sembako. Sementara jumlah kendaraan angkot yang menerima kompensasi ini sebanyak 651 unit dari tiga trayek yakni, Cisarua, Cibedug, dan Pasir Muncang.

Namun belakangan, para sopir mengeluh lantaran katanya, uang Rp 1 juta yang mestinya utuh di terima nyatanya dipotong Rp 200 ribu. Para sopir pun lantas melaporkannya ke Dedi Mulyadi. Para sopir menyebut nama Nandar Tayana sebagai pihak yang bertanggungjawab atas pemotongan uang tersebut.

Mendengar laporan dari para sopir, tak pelak Dedi pun murka. Bahkan Dedi mengancam akan melaporkan kasus pungli tersebut ke polisi jika uang konfensasi itu tidak segera dikembalikan ke para sopir.

Advertisement

Mendengar ribut - ribut soal potongan uang konpensasi dari Gubernur Jabar, Dishub Kabupaten Bogor pun ikut angkat bicara. Kepala Bidang Lalulintas dan Angkutan pada Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih menyebut, telah terjadi miskomunikasi antara Dishub dan Organda dan para sopir angkot.

"Informasi yang diterima oleh Gubernur Jawa Barat terkait pemotongan kompensasi tersebut adalah hasil dari miskomunikasi. Dishub dan Organda sempat menjadi yang tertuduh dalam masalah ini," ucapnya.

"Uang tersebut telah dikembalikan kepada sopir yang berhak menerimanya. Persoalan ini sudah selesai," tambahnya menegaskan.

Editor : Igoen Josef