Info Bencana

Sudah Sepekan Warga Kaungluwuk, Sukabumi Hidup Terisolir

Sudah Sepekan Warga Kaungluwuk, Sukabumi Hidup Terisolir
Dampak banjir bandang yang melanda, Dusun Kaungluwuk, Kabupaten Sukabumi, terisolir. (foto: istimewa)

KAB.SUKABUMI, BEBASberita.com - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (6/3/25) lalu, merusak rumah warga, tempat ibadah infrastruktur dan memporakporandakan perkampungan di sejumlah wilayah. Salah satu daerah terdampak, yaitu Dusun Kaungluwuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan.

Dahsyatnya bencana membuat akses jalan menuju wilayah tersebut jadi terputus dan menjadikan Dusun Kaungluwuk, terisolir. Hingga Kamis (13/03 2025), material longsor masih nampak menutupi jalan menuju wilayah tersebut.

Upaya pembersihan yang dilakukan Pemkab Sukabumi rupanya tak berjalan maksimal. Di lokasi hanya terdapat satu ekskavator kecil (beko) yang tengah berjuang menyingkirkan timbunan tanah dan puing dengan jumlah besar. Selain itu, aliran listrik di wilayah tersebut juga masih mati total sejak bencana terjadi.

Kepala Dusun Kaungluwuk, Buhori Muslim menjelaskan, di Dusun Kaungluwuk terdapat 14 kampung yang terbagi dalam 3 RW dan 17 RT. Dari jumlah tersebut, tujuh kampung mengalami dampak paling parah, yakni Ciseupan, Babakan Wareng, Babakan Peundeuy, Cikadaka, Cipanas, Babakan Cisarua, dan Beber.

“Sebanyak 263 KK terdampak langsung, dengan lebih dari 20 rumah mengalami kerusakan berat hingga hanyut terbawa arus. Puluhan rumah lainnya mengalami rusak sedang dan ringan,” ungkap Buhori saat ditemui di lokasi.

Tak hanya kehilangan tempat tinggal, warga juga mengalami kehilangan nyawa. Seorang perempuan warga Kampung Babakan Cisarua, Ooy, meninggal dunia akibat tertimbun longsor.

Dampak dari bencana ini membuat banyak warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga atau mencari tempat tinggal sementara dengan menyewa. Hingga kini, wilayah tersebut masih belum mendapat pasokan listrik dari PLN.

“Listrik mati sejak peristiwa banjir dan longsor. Sampai sekarang belum menyala, dan kami sangat berharap bisa segera dipulihkan. Saat ini warga hanya bisa mengandalkan genset untuk penerangan dan kebutuhan sehari-hari,” kata Buhori.

Dengan kondisi jalan yang masih tertutup dan listrik yang belum pulih, warga Kaungluwuk berharap adanya percepatan dalam penanganan bencana agar kehidupan mereka bisa kembali normal.

Advertisement

Editor : Igoen Josef