Jabar

Pasutri di Karawang Ditemukan Tewas di Rumahnya. Tinggalkan Dua Anak yang Masih Balita

Pasutri di Karawang Ditemukan Tewas di Rumahnya. Tinggalkan Dua Anak yang Masih Balita
ilustrasi

KARAWANG, BEBASberita.com - Pasangan suami istri di Kabupaten Karawang ditemukan tewas di rumahnya di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majayala, Kamis (12/6/2025) dini hari. Pasangan ini meninggalkan dua anak yang masih balita.

Belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasutri tersebut tewas dengan kondisi bersimbah darah. Hingga saat ini polisi masih menyelidikinya.

Sementara dari informasi yang berhasil dihimpun disebutkan, sebelum ditemukan tewas tetangga sempat mendengar teriakan seorang perempuan minta tolong di dalam rumah korban.

"Kejadiannya sekitar pukul 01.30 WIB. Saya dengar suara minta tolong dari rumah korban. Namanya juga perumahan kan berdempetan, itu pasti kedengar apa lagi saat itu suasananya lagi sepi," kata Nuraeni (34), tetangga korban kepada wartawan.

Setelah itu, dia dan tetangga lainnya mendatangi rumah korban untuk mengeceknya. Setibanya di rumah korban, pintu rumah dibuka akan pertamanya. Anak itu menyebut ayah dan ibunya sudah meninggal.

"Jadi dari teriakan ke kejadian itu singkat, kita dateng ke rumahnya anak pertamanya yang bukain pintu, dan bilang katanya mamah sama papah meninggal," ucap Nuraeni.

Pasutri tersebut diketahui bernama Bagus (24) dan Lusi Pebiani (24). Keduanya memiliki dua orang anak. Anak pertamanya berusia lima tahun, sedangkan anak kedua merupakan bayi berusia lima bulan.

"Bagus ditemukan di dalam kamar banyak darah dan terlihat ada luka di bagian lengannya, sedangkan Lusi berbaring di dekat suaminya dengan keadaan sama-sama meninggal tapi untuk lukanya nggak kelihatan," ungkap Nuraeni.

"Sementara anaknya yang kedua yang berusia lima bulan sedang tengkurap di samping jasad kedua orang tuanya," tambahnya.

Setelah melihat peristiwa itu, warga yang mendatangi lokasi tempat kejadian perkara (TKP) lalu menginformasikannya kepada RT setempat, dan kemudian menghubungi pihak kepolisian.

"Iya setelah lihat kondisi itu, kita lapor ke RT, terus panggil polisi dan dan bawa ambulans pagi harinya. Dan baru selesai ditangani polisi barusan (siang)," imbuhnya.

Mengenai peristiwa yang menimpa keduanya, Nuraeni belum dapat memberikan penjelasan. Sebab jika dikatakan pembunuhan juga tidak dapat dijelaskan logika.

"Kenapa sampe meninggal saya nggak paham, kalau pembunuhan nggak masuk logika yah, mungkin itu (bunuh diri). Tapi kenapa tega ngelakuin itu (bunuh diri) padahal anaknya 2 bahkan masih bayi," terangnya.

Disinggung soal latar belakang pasutri tersebut, Nuraeni mengaku tidak begitu mengenalnya, sebab keduanya dikenal sangat tertutup dan sangat jarang berinteraksi dengan tetangga sekitar.

"Orangnya tertutup sih, suaminya begitu, istrinya juga gitu. Namanya tinggal di perumahan bersinggungan harusnya kan tetangga jadi saudara, nah ini mereka enggak, suami istri sama-sama tertutup. Jadi kita aja nggak terlalu deket yah," ungkap Nuraeni.

Mengenai aktivitas pasutri tersebut, Nuraeni menjelaskan, bahwa mereka jarang keluar rumah, keduanya diketahui membuka usaha jualan souvenir secara online, sehingga keduanya juga jarang beraktivitas di luar rumah.

"Usahanya katanya jualan souvenir online yang buat cenderamata itu yah. Kadang aksesoris apa gitu, Bagus (suaminya) juga nggak kerja di luar, jadi memang jarang juga kelihatan di luar rumah," katanya.

Advertisement

Editor : Igoen Josef