Info Sukabumi Raya

Unjukrasa Ratusan Massa di Kota Sukabumi Berujung Ricuh

Aparat dan Pengunjukrasa Terlibat Saling Lempar

Unjukrasa Ratusan Massa di Kota Sukabumi Berujung Ricuh
Aksi massa di Kota Sukabumi, Senin (1/9/2025), berujung ricuh. (Foto: nanang setiawan)

SUKABUMI, BEBASberita.com - Aksi massa di Kota Sukabumi, Senin (1/9/2025), berujung ricuh. Kericuhan terjadi saat massa yang sejak pukul 16.00 WIB berorasi di depan DPRD Kota Sukabumi, Jalan IR H Juanda, bergerak untuk meninggalkan lokasi.

Entah siapa yang memulai, aksi yang sebelumnya berjalan damai akhirnya berujung saling lempar dan kejar - kejaran antara peserta aksi dan aparat keamanan.

Beberapa orang yang diduga biang rusuh berhasil diamankan petugas. Demonstran itu kemudian dibawa ke dalam area kantor DPRD Kota Sukabumi. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui kondisi demonstran yang diamankan tersebut.

Dari pantauan BEBASberita.com di lokasi, pasca kerusuhan suasana di jalan ir H juanda depan DPRD Kota Sukabumi berangsur sepi. Tersisa hanya aparat keamanan yang masih bertahan, sementara massa demonstran kembali ke lapang merdeka Kota Sukabumi.

Sekedar informasi, aksi massa ini dimulai di Lapang Merdeka, sebagai titik kumpul. Selanjutnya menuju Polres Sukabumi Kota, yang menjadi target unjuk rasa. Dalam aksi bertajuk "Gerakan Amarah Rakyat Sukabumi" ini, massa yang terdiri dari GMNI, HMI, PMII, KAMMI, IMM, IPNU, HIMASI, pengendara ojek online dan lainnya, menyampaikan 11 tuntutan.

Menurut keterangan, unjukrasa ini sebagai bentuk solidaritas merespon situasi terkini di Indonesia, khususnya Jakarta. Insiden-insiden kekerasan yang dilakukan aparat keamanan dinilai massa aksi merusak kehidupan berdemokrasi. Usai berunjukrasa di depan Mapolres Sukabumi Kota, massa kemudian melanjutkan aksinya di Pemkot dan DPRD Kota Sukabumi.

Selain berorasi, massa juga membawa poster dan membentangkan spanduk berisi tuntutan mereka. Kedatangan massa ke lokasi aksi menggunakan berbagai kendaraan serta satu unit mobil komando yang dijadikan panggung orasi.

Pemerintah provinsi dan daerah, merespon rencana aksi ini dengan meliburkan aktivitas sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA sederajat. Sejumlah kampus juga menggelar kuliah daring. Beberapa pelaku usaha, khususnya yang berada di sekitaran lokasi unjukrasa dan pusat ekonomi juga memilih menutup toko, sebagai langkah antisipasi.

Aksi massa ini mendapat pengawalan dari 800 personel gabungan yang sebelumnya telah mendapatkan arahan dari Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi dan Dandim 0607 Letkol Czi Indra Gunawan.

Editor : Igoen Josef