Akibat Longsor Jalur Palabuhanratu - Kiaradua, Sukabumi Lumpuh Total

KAB.SUKABUMI, BEBASberita.com - Sejumlah kendaraan terutama roda empat masih tertahan di ruas Jalur Palabuhanratu - Kiaradua, Kabupaten Sukabumi. Lalu lintas di jalan tersebut lumpuh total sejak longsor melanda kawasan tersebut, pada Kamis (6/3/2025).
Pantauan di lapangan, Selasa (11/3/25) siang, tampak petugas BPBD Kabupaten Sukabumi, Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi, serta instansi terkait lainnya harus berjuang keras menembus lokasi bencana.
Awalnya, mereka mencoba menggunakan kendaraan roda dua, tetapi semakin mendekati titik longsor, jalan justru semakin tertutup material, hingga memaksa mereka untuk berjalan kaki sejauh lima kilometer sampai ke Kampung Cimapag.
“Kami bersama Kasat Lantas Polres Sukabumi berusaha meninjau lokasi kendaraan yang terjebak di Cimapag. Namun, hingga saat ini kami belum sampai ke titik utama karena sudah ada 21 titik longsoran yang harus dilewati. Situasinya lebih parah dibanding bencana Desember 2024 lalu,” ujar Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena.
Menurutnya, longsor kali ini jauh lebih besar dibanding yang terjadi pada Desember 2024. Material tanah yang menutupi ruas jalan meningkat lebih dari 100 persen. Selain itu, banyaknya titik longsor dan terbatasnya alat berat membuat proses evakuasi semakin sulit.
Dalam kondisi darurat ini, puluhan kendaraan berbagai jenis, termasuk truk pengangkut bahan pokok dan kendaraan luar kota, masih terjebak. Kasat Lantas Polres Sukabumi AKP Arif Saepul membenarkan bahwa kendaraan-kendaraan tersebut tidak bisa bergerak karena akses tertutup total.
“Di belakang saya maupun di depan ada sekitar 30 hingga 40 unit mobil yang terjebak. Mulai dari mobil sembako, pengangkut ayam, hingga kendaraan pribadi,” ungkap Arif.
Meski begitu, ia memastikan, kondisi pengemudi dan penumpang dalam keadaan aman. Sebagian kendaraan sudah mulai bergerak ke daerah Pajampangan setelah jalur alternatif ditemukan, namun upaya pembukaan akses utama masih terus berlangsung.
Selain sulitnya akses menuju lokasi, distribusi bantuan bagi warga terdampak juga mengalami kendala. Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi menyatakan bahwa titik distribusi bantuan sementara ditempatkan di kecamatan terdekat. Hal ini dilakukan karena kendaraan roda empat maupun roda dua tidak bisa menembus lokasi.
“Bantuan sementara di-drop di kecamatan dan disalurkan menggunakan motor tradisional atau motor engkrek,” jelas Deden.
Di sisi lain, Jembatan Bojongkopo yang biasanya menjadi akses utama juga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, sehingga semakin menyulitkan proses evakuasi.
Sebagai langkah darurat, pihak BPBD bersama stakeholder terkait, seperti Dinas PUPR dan PLN, telah mulai melakukan pembukaan jalur dengan mengerahkan alat berat. Dua unit eksavator (beko) sudah tiba di lokasi untuk membersihkan material longsor yang menutup jalan.
“Kami bekerja sama dengan BPBD, PUPR, dan PLN untuk membuka akses. Hari ini sudah ada dua unit beko yang kami turunkan,” ujar Arif.
Sementara itu, pihak berwenang terus berupaya menembus lokasi-lokasi yang masih terisolasi guna memastikan keselamatan warga dan kelancaran arus bantuan.
Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan longsor susulan. Pemerintah daerah juga terus memantau perkembangan situasi dan melakukan berbagai upaya agar akses jalan kembali normal dalam waktu dekat.
Editor : Igoen Josef
TERPOPULER





