Ini Penyebab Kematian Siswa SMP di Kuningan yang Jasadnya Ditemukan di Area TPU

KUNINGAN, BEBASberita.com - Kasus kematian pelajar SMP di Kabupaten Kuningan bernama Muhammad Hilman Herdian (14), memasuki babak baru. Penyidik Polres Kuningan telah menerima hasil autopsi jenazah Hilman dan disimpulkan penyebab kematiannya bukan akibat penganiayaan.
Luka lecet lebam yang ditemukan pada tubuh korban bukan penyebab kematian. Diduga korban meninggal akibat terjatuh. Selain itu, pihak keluarga juga memberikan keterangan bahwa korban memiliki riwayat penyakit sejak kecil.
Kasus kematian Muhammad Hilman Herdian ini sempat memicu kehebohan. Betapa tidak korban yang sebelumnya sedang bersama teman - temannya menunggu waktu sahur tiba - tiba menghilang dan kemudian ditemukan sudah tidak bernyawa. Jasadnya ditemukan tertelungkup di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Caringin Kurung, Kelurahan Cirendang, Kecamatan/Kabupaten Kuningan.
Terkait kasus tersebut polisi telah meminta keterangan beberapa saksi, termasuk 20 remaja yang sebagian merupakan teman korban. Sebelum korban dinyatakan hilang, lalu dicari orang tua dan tetangga, sebelumnya memang terjadi perang sarung antar kelompok remaja. Salah satu kelompok kalah perang sarung, lalu melarikan diri.
Namun demikian Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian mengatakan, kasus meninggalnya Hilman ini masih dalam penanganan anggota Satreskrim Polres Kuningan termasuk melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak yang terlibat dalam perang sarung yang menjadi pemicu kejadian di Kelurahan Cirendang tersebut.
Keterlibatan anak-anak yang masih di bawah umur, mengharuskan penanganan kasus ini secara khusus dengan melibatkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan instansi terkait.
"Ini patut menjadi perhatian bersama tidak hanya kepolisian, namun juga pemerintah daerah, tenaga pendidik, pemerintah desa dan kecamatan terutama para orang tua untuk mengawasi para remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA agar jangan sampai kejadian ini terulang lagi," kata Willy.
Menurut dia, di bulan Ramadan ini, sebaiknya anak-anak bisa diarahkan untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti mengaji, pesantren kilat dan lainnya.
"Anak-anak jangan dibiarkan keluar rumah pada malam hari sehingga mereka bisa melakukan kegiatan negatif yang dapat meresahkan masyarakat," tandasnya.
Editor : Igoen Josef
TERPOPULER





