Kab.Subang

Bupati Subang Turut Hadir di Acara Peluncuran Progam Penguatan Ekosistem dan Sosialisasi KUR Perumahan

Bupati Subang Turut Hadir di Acara Peluncuran Progam Penguatan Ekosistem dan Sosialisasi KUR Perumahan
Bupati Subang Reynaldy Putra Andita hadir dalam Peluncuran Progam Penguatan Ekosistem Perumahan dan Sosialisasi KUR Perumahan, di Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung. (Foto: dokumen humas pemkab subang)

SUBANG, BEBASberita.com - Bupati Subang Reynaldy Putra Andita hadir dalam Peluncuran Progam Penguatan Ekosistem Perumahan dan Sosialisasi KUR Perumahan, di Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung, Kamis (18/09/2025).

Kegiatan yang diikuti oleh 27 Kepala Daerah se-Jawa Barat ini sesuai dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto 3 juta rumah bagi masyarakat Indonesia.

Jawa Barat meluncurkan program tersebut dengan tajuk ‘Imah Merenah Hirup Tumaninah’ yang berarti rumah tidak hanya menjadi bangunan tetapi menjadi sumber kehidupan dan peningkatan kualitas hidup dengan 4 indikator utama yaitu:

1. Meningkatkan rumah layak huni;

2. Mengurangi kemiskinan dengan peningkatan kualitas hidup;

3. Menciptakan lapangan kerja baru;

4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Jawa Barat akan menggenjot pembangunan 100.000 rumah subsidi dengan model padat karya, gotong royong, dan pemberdayaan UMKM.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan pentingnya perkembangan sektor perumahan karena sektor perumahan memiliki efek pengganda yang signifikan untuk menjadi pengungkit bagi sektor terkait.

“Ekosistem perumahan akan menjadi pengungkit bergeraknya perekonomian. Menurut data kami bangunan rumah tempat tinggal memiliki efek pengganda perekonomian 1,9 dan sektor yang terkait akan bergerak dan efek penggandanya akan meningkat.”

Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi dalam sambutannya menegaskan, kebutuhan rumah di Jawa Barat bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup namun sesuai dengan kultur masyarakat Jawa Barat itu sendiri.

“Imahna pageuh. Bagi orang Jawa Barat kepemilikan rumah yang pertama,” ujarnya.

Dedy menilai banyak problem sosial di Jawa Barat yang bermula dari rumah sehingga program ekosistem perumahan ini berpotensi untuk membereskan beberapa permasalahan sekaligus.

“Surga itu ada di rumah.”

Dengan diluncurkannya Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan ini masyarakat di Jawa Barat semakin mudah untuk memiliki rumah tinggal sekaligus memberi efek domino bagi sektor yang berkaitan dengan sektor perumahan sehingga satu program terlaksana ekonomi berbagai sektor ikut berputar.

“Ditambah dengan akses KUR jaminan perumahan maka siklus pertumbuhan ekonomi akan tumbuh. Dengan sistem KUR implikasinya akan lahir multiplier effect yang akan menghidupkan banyak sektor.”

Terakhir KDM berpesan dalam prakteknya pengembangan sektor perumahan harus selaras dengan penataan ruang publik dan kearifan lingkungan sehingga tidak terjadi bencana di kemudian hari.

Advertisement

“Harapan saya ekosistem ekonomi perumahan yang berjalan bagi semua orang dan kehati-hatian dalam penataan ruang kalau tidak akan menimbulkan bencana.”

Acara ditutup dengan Sosialisasi KUR Perumahan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait yang menyebutkan Kredit Usaha Rakyat Perumahan ini adalah pertama kalinya dilakukan dalam sejarah Republik Indonesia berdiri.

Sosialisasi tersebut yang diisi dengan dialog bersama masyarakat yang butuh tempat tinggal, pengembang, dan Kepala Daerah se-Jawa Barat.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Staf Presiden Republik Indonesia, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Wakil Gubernur Jawa Barat, Forkopimda Jawa Barat, Perbankan, dan tamu undangan lainnya.

Editor : Redaksi