SIMALUNGUNG, BEBASberita.com - Kabar tentang kasus penganiayaan hingga korban meninggal dunia, datang dari Kabupaten Simalungun. Pelaku merupakan security PTPN 4 Kebun Sawit Bah Jambi, sedangkan korbannya seorang warga sekitar perkebunan, bernama Bony (41).

Dari informasi yang didapat, kasus tersebut bermula dari terungkapnya aksi pencurian buah sawit dengan terduga pelaku sebanyak tiga orang. Peristiwa terjadi pada Senin (22/9/2025) dini hari atau sekitar 01:30 WIB.

Sejumlah security yang mengetahui hal itu langsung melakukan pengejaran dan pengepungan. Dua orang terduga berhasil lolos, namun tidak bagi Boni. Ia berhasil ditangkap saat berusaha kabur melewati sebuah parit.

Menurut sumber, setelah ditangkap Boni tak lantas diintrogasi tetapi langsung dihakimi secara brutal oleh sejumlah security. Singkatnya, Boni pun meninggal dunia di lokasi perkebunan sawit tepatnya di Blok 63 Afdeling 2 PTPN 4 Unit Kebun Bah Jambi dengan kondisi mengenaskan.

Mewakil Kasat Reskrim Polres Simalungun, Kanit Jatanras, IPDA Gagas Dewanta Aji membenarkan adanya peristiwa tersebut. Malah menurut dia, pihaknya telah memeriksa tujuh orang security yang diduga terlibat dan menetapkan satu orang tersangka inisialnya MDP (22).

"Benar kami menangani kasus penganiayaan hingga korban meninggal dunia. Dan kami telah memeriksa tujuh orang security. Namun dalam pemeriksaan awal, kami menetapkan satu orang tersangka. Inisialnya MDP usia 22 tahun," ujar IPDA Gagas Dewanta Aji kepada BEBASberita.com di ruang kerjanya, Jumat (26/9/2025).

Gagas menyebutkan, sejauh ini pihaknya belum mengorek kasus pencurian sebagaimana yang disangkakan. Pemeriksaan lebih kepada penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

"Untuk kasus pencuriannya kita belum kesana. Yang kita proses saat ini yaitu soal penganiayaannya," jelasnya.

Sementara di kampung tempat tinggal Boni, di Huta II Dalam Kampung Korem, Desa Mekar Bahalat, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, waga yang mengetahui ikhwal kematian Boni, geram dengan aksi main hakim sendiri para security. Warga pun meminta polisi memberikan hukuman setimpal kepada para pelaku.

Editor : Igoen Josef