Info Sukabumi Raya

Warga Tuduh Tambang Emas Penyebab Lumpur di Sawah Mereka. Dedi Mulyadi ; Kalau memang menggangu fungsi lingkungan harus dihentikan

Warga Tuduh Tambang Emas Penyebab Lumpur di Sawah Mereka. Dedi Mulyadi ; Kalau memang menggangu fungsi lingkungan harus dihentikan
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat menghadiri Rapat Paripurna Hari Jadi ke 111 Kota Sukabumi di ruang rapat sekretariat DPRD Kota Sukabumi. (foto: istimewa)

SUKABUMI, BEBASberita.com - Banjir lumpur yang menggenangi puluhan hektare area persawahan di Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi masih menjadi polemik.

Terkait masalah tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, perlu ada evaluasi izin tambang yang berdampak negatif pada lingkungan dan sektor pertanian.

"Kalau tambang-tambang itu menimbulkan problem lingkungan, merusak infrastruktur, bahkan menyebabkan bencana, ya sudah, tata ruangnya dievaluasi dan dikembalikan ke fungsi semula. Perkebunan, perhutanan, dan pesawahan harus dilindungi," kata Dedi selepas menghadiri Rapat Paripurna Hari Jadi ke 111 Kota Sukabumi di ruang rapat sekretariat DPRD Kota Sukabumi, Kamis (10/4/2025).

Menurut Dedi, penataan ruang menjadi kunci dalam menangani konflik lahan dan kerusakan lingkungan. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten/kota telah berkomitmen untuk mengevaluasi tata ruang, terutama di wilayah yang terdampak aktivitas pertambangan.

"Saya di pemerintah provinsi sudah berkomitmen dengan seluruh kabupaten dan kota, mari kita evaluasi tata ruang. Kalau memang mengganggu fungsi lingkungan dan kehidupan masyarakat, harus dihentikan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, banjir lumpur yang menggenangi puluhan hektare area persawahan di Desa Cihaur telah membuat petani gagal panen. Warga disana menuding, penyebabnya adalah Tambang Emas milik PT Golden Pricindo Indah.

Editor : Igoen Josef